Menurut model ini, baik kelompok maupun individu melakukan proses evaluasi dalam hubungan bersama dan membandingkan value-nya dengan hubungan yang selama ini berlangsung. Dalam evaluasi ini perubahan perasaan akan berpengaruh terhadap komitmen yang dimiliki individu. Semakin tinggi perasan positif semakin besar juga komitmen organisasinya.
Ada lima tahap yang dilalui individu dalam model ini, yaitu investigasi, sosialisasi, maintenance, resosialisasi, dan kenangan (remembrance) dan ada juga empat transisi peran yang dilakukannya mulai dari: entry, acceptance, divergence dan exit.
Keanggotaan suatu kelompok berawal dari periode investigasi. Selama investigasi kelompok melakukan rekruitment, dan mencari orang yang bisa memberikan kontribusi terhadap pencapaian tujuan kelompok. Sementara itu, individu akan memasuki kelompok karena ia mencari kelompok yang dapat memberikan kontribusi yang memuaskan kebutuhan dasarnya. Tahap ini akan ditandai masuknya individu (entry) ke dalam suatu kelompok dan menjalani proses sosialisasi. Selama sosialisasi kelompok mencoba mengubah individu sehingga ia memberikan kontribusi yang lebih banyak dalam mencapai tujuan kelompok, sementara itu individu mencoba kelompok sehingga ia membeikan dapat memaskan kebutuhannya. Bila aktivitas ini sukses, kedua sisi akan meningkat penerimaannya, sehingga individu melakukan transisi penerimaannya dan menjadi anggora penuh suatu kelompok.
Penerimaan menandai berakhirnya sosialisasi dan kemudian mulai dengan periodee pemeliharaan. Selama pemeliharaan, terjadi proses negosiasi antara individu dan kelompok dalam mencari peran tertentu (misalnya pimpinan kelompok) yang bisa mencapai kepentingan kelompok dan individu secara bersamaan. Bila dalam negosiasi peran sukses, maka tingkat komitment akan semakin tinggi baik bagi kelompok maupun individu. Sebaliknya bila neegosiasi gagal, maka tingkat komitment yang diperoleh akan mencapai kriteria divergen (DC).
Divergensi akan menandai akhir dari tahap maintenance dan memulai tahap resosialisasi. Selama resosialisasi, kelompok mencoba lagi mengubah individu (asimilasi) sehingga ia memberikan kontribusi yang lebih pada pencapian tujuan kelompok. Sedangkan individu mencoba lagi mengubah kelompok (akomodasi) sehingga ia dapat memuaskan kebutuhannya. Bila tingkat komitment meningkat lagi, maka transisi peran dapat terjadi dan individu mendapatkan keanggotaannya kembali pada kelompok secara penuh, namun bila komitment tidak dicapai, maka individu akan melakukan transisi peran dengan cara keluar kelompok .
Keanggotaan kelompok akan berakhir dengan tahap remenbrance, ketika kelompok dan individu mengevaluasi hubungan mereka secara bersama. Evaluasi ini menjadi bagian dari tradisi kelompok dan kenang-kenangan individu. Bila kedua belah pihak melanjutkan kontak satu dengan lainnya, mereka mungkin akan mengevaluasi hubunganya selama ini dalam kondisi baik.
Theodore Newcomb (1930) melahirkan istilah kelompok keanggotaan (membership group) dan kelompok rujukan (reference group). Kelompok keanggotaan adalah kelompok yang anggota-anggotanya secara administratif dan fisik menjadi anggota kelompok itu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar