Kanker leher rahim (serviks) atau karsinoma serviks uterus merupakan kanker pembunuh perempuan no dua di dunia setelah kanker payudara.Di indonesia,kanker leher rahim bahkan menduduki peringkat pertama.kanker serviks yang sudah memasuki stadium lanjut sering menyebabkan kematian dalam jangka relatif cepat.
Serviks atau leher rahim/mulut rahim merupakan bagian ujung bawah rahim yang menonjol keliang sanggama(vagina).Kanker rahim berkembang secara bertahap,tetapi progresif.
Proses terjadinya kanker ini dimulai dengan sel yang mengalami mutasi lalu berkembang menjadi sel diplastik sehingga terjadi kelainan epitel yang disebut displasia.Dimulai dari displasia ringan,displasia sedang,displasia berat,sehingga menjadi kasinoma_in situ.
(KIS),kemudian berkembang lagi menjadi karsinoma invasif.Tingakat Diplasia dan KIS dikenal juga sebagai tingkat Pra-kanker.
Dari displasia menjadi karsinoma in_situ diperlukan waktu 1-7 tahun,sedangkan karsinoma In-situ menjadi karsinoma invasif berkisar 3-20 tahun.
FAKTOR RESIKO
Ada beberapa faktor yang dapat meningakatkan resiko terjadi kanker serviks,antara lain adalah:
1.hubungan sexs pada usia muda atau pernikahan pada usia muda.
Faktor ini merupakan faktor resiko utama.semakin muda seorang permepuan melakukan hubungan seks,semakin besar resikonya,untuk terkena kanker serviks.Berdasarkan peneletian para ahli,perempuan yang melakukan hubungan seks pada usia kurang dari 17 tahun mempunyai resiko 3 kali lebih besar dari pada yang menikah pada usia lebih dari 20 tahun.
2.Berganti-ganti pasangan Seksual
perilaku seksual berupa gonta-ganti pasangan seks akan meningkatkan penularan penyakit kelamin.penyakit yang ditularkan seperti infeksi human papilloma virus (HPV) telah terbukti dapat meningkatkan timbulanya kanker serviks,penis dan vulva.Resiko terkena kanker serviks menjadi 1o kali lipat pada perempuan yang mempunyai patner seksual 6 orang atau lebih.Disamping itu,virus herpes simpleks tipe-2 dapat menjadi faktor pendamping.
3.Merokok
Perempuan merokok memiliki resiko 2 kali lebih besar bersar terkena kanker serviks dibandingkan dengan perempuan yang tidak merokok.penelitian menunjukkan,lerndir serviks pada perempuan merokok mengandung nikotin dan zat-zat lainnya yang ada didalam rokok.Zat-zat tersebut akan menurunkan daya tahan serviks di samping itu merupakan ko-karsinogen infeksi virus.
MENGENALI TANDA_TANDA
Pada fase prakanker,sering tidak ada gejala atau tanda-tanda yang khas.Namun,kadang bisa ditemukan gejala-gejala sebagai berikut:
- Keputihan atau keluar cairan encer dari Vagina.
- Pendarahan setelah senggama yang kemudian berlanjut menjadi pendarahan yang abnormal.
- Timbulnya pendarahan setelah masa menopause.
- Pada fase invasif dapat keluar cairan berwarna kekuning-kuningan,berbau dan dapat bercampur dengan darah.
- Timbulnya gejala-gejala anemia bila terjadi pendarahan kronis.
- Timbulnya nyeri panggul (Pelvis) atau perut bagian bawah bila ada radang panggul.Bila nyeri berada didaerah pinggang kebawah,kemungkinan terjadi hidronefrosis.Selain itu,bisa juga timbul nyeri ditempat-tempat lainnya.
- Pada stadium lanjut,badan menjadi kurus kering karena kurang gizi,edema kaki,timbul iritasi kandung kencing dan poros usus besar bagian bawah(recktum),terbentuknya fitsel vesikovagina atau rektovaginal,atau timbul gejala-gejala akibat metastasis jauh.
- Melului pembuluh limfe (lifogen) menuju ke kelenjar getah bening.
- Melalui pembuluh darah (hematogen)
- Penyebab langsung parametrium,korpus uterus,vagina,kandung kencing dan rectum.
- Penyebab jauh melului pembuluh darah dan pembuluh limfe terutama ke paru-paru,kelenjar getah bening mediastinum dan supraklavikuler,tulang dan hati.Penyebab ke ke paru-paru menimbulkan gejala batuk,batuk darah,dan kadang-kadang nyeri dada.Kadang disertai pembesaran kelenjar getah bening supraklavikula terutama sebelah kiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar